PERUBAHAN SISTEM PEMBELAJARAN AKSARA JAWA
ABSTRAK
Venny Indria Ekowati
Kondisi pembelajaran aksara Jawa di sekolah, secara umum
terkendala beberapa permasalahan sebagai berikut:
(1) Pembelajaran aksara Jawa dianggap sulit karena aksara Jawa
sudah tidak dipakai lagi sebagai media baca tulis sehari-hari. Penggunaan
aksara Jawa pada masa sekarang ini hanya terbatas sebagai simbol kedaerahaan
yang disematkan pada nama-nama jalan, gedung-gedung pertemuan, gedung-gedung
pemerintahan, dan lain-lain,
(2) Pembelajaran aksara
Jawa selama ini terintegrasi pada mata pelajaran bahasa Jawa yang hanya diberi
alokasi waktu 1-2 jam per minggu. Alokasi ini sangat kurang, mengingat
banyaknya kompetensi membaca dan menulis Jawa yang harus dikuasai oleh para
siswa,
(3) Pengajaran membaca dan menulis aksara Jawa yang cenderung
monoton dan memaksa siswa untuk menghafal bentuk-bentuk dan aturan
penulisannya, membuat siswa semakin tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran
membaca dan menulis aksara Jawa,
(4) Kurangnya media pembelajaran bahasa Jawa yang atraktif,
interaktif, dan modern yang mampu menarik minat siswa dalam mempelajari aksara
Jawa,
(5) Kurangnya buku-buku bacaan beraksara Jawa, sedangkan buku
pegangan guru biasanya tidak selaras dengan kompetensi para siswa,
(6) Tidak tercapainya kompetensi-kompetensi yang sudah digariskan
dalam kurikulum, sehingga terjadi penumpukan kompetensi yang belum dikuasai
oleh siswa,
(7) Guru kurang menguasai
materi pembelajaran, dan
(8) Siswa kurang memahami manfaat mempelajari aksara Jawa.
Untuk mengatasi kendala tersebut, perlu dilakukan reformasi
pembelajaran aksara Jawa dengan alternatif sebagai berikut:
(1) perbaikan perencanaan pembelajaran,
(2) pemanfaatan apersepsi,
(3) pengelolaan siswa,
(4) pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat,
(5) pemilihan metode pembelajaran yang efektif,
(6) pengembangan sumber belajar,
(7) pengembangan media pembelajaran,
(8) pengembangan sistem penilaian,
(9) tindak lanjut pembelajaran, dan
(10) peningkatan kualitas guru.
DAFTAR PUSTAKA
Hardiati, Endang Sri. 2002. Pameran Perkembangan Aksara di
Indonesia. Jakarta: Museum Nasional.
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan
Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2007. Menjadi
Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung:
Rosdakarya.
Riyadi, Slamet. 1996. Ha-Na-Ca-Ra-Ka: Kelahiran, Penggunaan,
Fungsi, dan Makna. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Sedyawati, Edi. 2001. Sastra Jawa: Suatu Tinjauan Umum. Jakarta:
Balai Bahasa.
Sudiana, Nana. 1989. Dasar-dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Tim Jarlit BAPEDA DIY. 2004. Pemberdayaan Bahasa, Sastra,
Budaya, dan Aksara Jawa melalui Jalur Formal dan Nonformal dalam Era
Multikultur di DIY. Laporan Penelitian. Yogyakarta: BAPEDA Propinsi DIY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar