Minggu, 21 Oktober 2012
Not Oemar Bakri
Pak Guru Sekarang Bukan Oemar Bakri lagi. Tetapi sudah menjadi "nDoro". Bagaimana tidak, tuuuh desripsinya.
Pendidikan Karakter Versi Madrasah
Yang terjadi...
Di saat jagad pendidikan "kita" selalu dihadapkan pada tradisi
perubahan kebijakan, saat yang bersamaan pula, wajah "kita" babak
belur juga. Bagaimana tidak..., ketika para elit "memperjuangkan"
kesetaraan pendidikan kita dengan dunia internasional, paling tidak regional,
sebagian tercapai dengan gemilang sukses. Banyak anak bangsa yang berhasil
menjuarai event siswa/pelajar tingkat internasional.
Sementara, pemerintah terus genjot (tanpa madal) kelengkapan
infrastruktur pendidikan agar leboh lengkap dan membantu pembelajaran di
sekolah/madrasah. Hal yang lupa dikembangkan oleh pemerintah... adalah akar
dari pendidikan itu sendiri. Ialah akhlak (madrasah) atau karakter
(pemerintah). Dua kata yang masing-masing memiliki (mungkin) tafsir yang panjang
dan debatable.
Tidak penting mengungkapkan apa akhlak atau apa karakter. Yang jelas
"kita" telah mengingkari nilai awal perutusan Nabi yang utamanya
adalah rekonstruksi ahlak/karakter.
Yang ingin...
Menjadi satu keniscayaan, ketika pendidikan mengingkari nilai
awal, maka itu pertanda gagalnya manusia menjadi manusia. Maka mari perkuat
pendidian kita dengan karakter (akhlak) versi madrasah yang terbukti
ampuh....Mereka ribut menggalakkan pendidikan karakter, kita sudah dari dulu
membelajarkannya dan menanamkannya kepada siswa kita.
Langganan:
Postingan (Atom)